(Ini semua hasil tulisan kala masih SMA jadi masih amatir super jelek, banyak typo sana sini, bahasa masih acakadul ga karuan, Mian!!)
Titlle: [FF] Saranghae chagiya – one shoot
Cast:
- Leeteuk
- Kim Hyun Hee
- n’ other cast
*********************
“ya..!!! kau
gila?? Buat apa kau menyuruhku kesana??” ucap Hyun Hee yang hendak kekantor.
Tinutt….
“aish orang ini”
gerutu Hyun Hee sambil menutup LCD
ponselnya. Dengan lanhkag terburu-buru Hyun Hee memasuki mobilnya yang
terparkir rapi berjajar di depan rumahnya yang berada dikawasan elite itu. Hyun
Hee mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi tk menghiraukan disekitarnya.
Yang ada dipikirannya adalah orang yang tadi menelponnya.
“Leeteuk-ah kenapa
kau berbuat bodoh lagi??” ucap Hyun Hee sambil menggigit bibirnya. Menunggu
lampu lalu lintas bikin hatinya meledak karena namja itu. Ya, namja itu bernama
Leeteuk tunangannya. Leeteuk adalah leader sebuah boy band tersohor di negeri
gingseng itu.
“ya jung soo-ssi
!!!!” Hyun Hee berlari mendekati Leeteuk.
“sejak kapan kau
memanggilku seformal itu??” jawab Leeteuk sambil tersenyum manis kepada gadis
yang baru datang sambil menyangklong tas kerjanya.
“sejak kau berbuat
gila, kenapa kau berada disini?” tanya Hyun Hee masih dengan posisi berdiri
menantang.
“aku ingin
menghabiskan sisa waktuku disini bersamamu” Ucap Leeteuk sambil memandang air
mengalir di sungai Han. Hyun Hee duduk didekatnya.
“pliss jangan
menakut-nakutiku” ucap Hyun Hee dengan nada tinggi. Memang mereka adalah
pasangan yang beda dari yang lain. Pasangan yang tidak pernah mesra, romantis,
bahkan tidak pernah memanggil pasangannya dengan sebutan ‘chagiya’. Entah hal
apa yang membuat mereka tunangan. Leeteuk diam. Hening sesaat.
“aku ingin seperti
pasangan yang lain”
“mianhae, q g bisa
seperti yang lain” ucap Hyun Hee datar.
“Kajja” Leeteuk
menarik tangan Hyun Hee.
“g mau” tolak Hyun
Hee sambil mengibaskan tangannya.
“waeyo???”
“kulihat kau tidak
apa-apa, jadi aku mau pergi sekarang” ucap Hyun Hee sambil menatap mata Leeteuk
dan berjalan menjauh.
“Hyun Hee-ya,,,!!!
Ya!! Kau akan menyesal nanti” teriak Leeteuk.
“tidak akan
pernah” balas Hyun Hee.
Hyun Hee melaju
mengendarai mobilnya menuju kantor. Dikantorpun Hyun Hee tidak konsen kerja.
selalu saja yang dilakukan Hyun Hee salah. Hyun Hee selalu teringat ucapan
Leeteuk
“Hyun
Hee-ya,,,!!! Ya!! Kau akan menyesal nanti”
“aish .!! anak itu
bikin semuanya kacau saja..” Hyun Hee mengorek-orek tasnya dan mengeluarkan
ponselnya. hYun Hee mulai memencet beberapa digit dan menelponnya. Hanya ada
suara operator. Kemudian Hyun Hee mencoba menelponya.
“aish, kemana seeh
neh orang??” gerutu Hyun Hee sambil memandangi LCD ponselnya.
Flaaapppp…. Hyun
Hee menutup ponselnya.
Kemudian Hyun Hee
berusaha menghilangkan rasa gelisahnya dengan menyibukkan diri tapi sia-sia
juga. Saat ini yang ada dipikirannya hanya LEETEUK. Tanpa pikir panjang lagi,
Hyun Hee meraih kunci mobilnya. Ditengah perjalanan Hyun Hee menerima telpon.
Tiba-tiba mukanya pucat setelah menutup ponselnya. Lidahnya kelu, Suaranya tak
kuasa untuk keluar, matanya mulai panas, airmatanya tak mampu bersembunyi lagi.
Kini dia benar-benar menangis. Entah apa yang sudah membuatnya menangis.
“ku mohon
bertahanlah,,,” Hyun Hee gemetar saat menyetir. Taklama pun Hyun Hee tiba
dirumahsakit. Hyun Hee langsung lari keruang operasi. Disana terlihat orangtua
dari Leeteuk. Suasana menjadi tambah kacau ketika sang dokter mengatakan kalau
operasinya gagal dan keadaan Leeteuk sekarang tambah kritis. Hyun Hee menatap
Leeteuk yang terbaring lemah di ruang ICU. Banyak selang yang terpasang
ditubuhnya. Semakin membuat Hyun Hee takut adalah umur Leeteuk yang tak panjang
lagi.
“bangunlah, jangan
membuatku semakin merasa bersalah” ucap Hyun Hee sambil menggenggam tangan
Leeteuk. Airmatanya hampir jatuh, tapi ditahannya sekuat tenaga.
“kau pikir ini lucu apa? Kemaren kau masih baik-baik saja” tambah
Hyun Hee sambil menatap wajah Leeteuk yang pucat pasi. Matanya mulai panas.
Akhirnya airmata itu membuat sungai kecil dipipi Hyun Hee.
***********
Hyun Hee
jalan-jalan keliling Seoul hari itu bersama Leeteuk tentunya. Mereka mencoba
makanan disetiap stand yang ada, nyanyi-nyanyi dijalan, serba seru, senyum
manis selalu tersungging dibibir mungil Hyun Hee, membuat Leeteuk bahagia
sekali. Dan mereka duduk distand eskrim, pesanan mereka datang.
“Hyun Hee-ya..”
“ehm..”
“aku ingin kau
mengatakan satu kata untukku”
“mwoya… ” balas
Hyun Hee sambil memakan eskrim vanilla kesukkaannya.
“sejak kita
pacaran+tunangan, aku blom pernah mendengar kau memanggilku dengan sebutan
chagi-ya dan mengatakan cinta padaku” kata Leeteuk sambil menatap lurus mata
Hyun Hee.
“mwo???? ” hYun
Hee diam
“apa kau tidak
mencintaiku??” Leeteuk membelai rambut Hyun Hee.
*********
“Hyun Hee apa kau
tidak pulang tadi malam??” suara omma Leeteuk tiba-tiba menyeruak. Hyun Hee
terbangun dari mimpi indahnya.
‘aish ternyata
Cuma mimpi’ batin Hyun Hee.
“ne, omonim” balas
Hyun Hee.
“sebaiknya kau
pulang dulu”
“arraseo”
****************
“apa maksud
mimpiku tadi?” Hyun Hee bicara dengan dirinya sendiri. Hyun Hee sibuk dengan
semua jawaban yang ada diotaknya.
“apa ini adalah
permintaan hati Leeteuk”
“apa ini
permintaan terakhirmu??” tanya Hyun Hee kepada Leeteuk yang masih terbujur
lemah. Hyun Hee menahan airmatanya agar tidak jatuh. Tangan Leeteuk dingin saat
Hyun Hee menggenggamnya.
“bukannya aku
tidak cinta padamu, tapi kau tau bukan, kalo aku punya kenangan yang suram
dimasa lalu. Sungguh aku sangat sayang dan cinta padamu, bahkan kau adalah
separu jiwaku, Leeteuk-ah” tangan Hyun Hee meremas jemari Leeteuk yang kian
dingin.
“plis bangunlah
demi aku chagi-ya, buka matamu, aku masih hutang padamu, kumohon kau
mendengarnya sendiri” jemari Leeteuk tiba-tiba bergerak.
“Leeteuk-ah??
Dokter…dokter…” teriak Hyun Hee saking senengnya.
Setelah diperiksa
dokter, kondisi Leeteuk sudah mendingan.
“gomawo” ucap Hyun
Hee.
“untuk apa??”
balas Leeteuk.
“kau sudah bangun
demi aku” balas Hyun Hee masih dengan nada datar.
Leeteuk tersenyum
manis sekali, seakan itu pertanda senyum perpisahan. Hening sesaat.
Seminggu kemudian
Leeteuk diperbolehkan pulang oleh dokter.
“Hyun Hee temani
aku jalan-jalan” kata Leeteuk sambil memandang dirinya didepan kaca kamarnya.
“masih sakit juga
sudah mau keluyuran”
“Cuma jalan-jalan
keliling kompleks”
Sore itu Leeteuk
sudah siap dengan sweater kremnya dan berniat mau jalan-jalan bersama
tunangannya, Hyun Hee.
“udaranya sejuk
ya??” kata Leeteuk sambil merapatkan sweaternya.
“kau tak liat
salju disana??” balas Hyun Hee sambil menunjukkan salju dengan dagunya.
“hahahaha arrayo”
Merekapun duduk
dikursi panjang dekat taman kompleks itu.
“leeteuk-ah..”
“ehmm…” jawab
Leeteuk sambil memandang pohon cemara yang tertutupi salju, persis seperti
gunung fuji di Japan.
“aku ingin me…”
Leeteuk menatap
dengan tatapan penasaran.
“Chagi-ya saranghae”
Leeteuk tertegun
sebentar dan kemudian memeluk Hyun hee.
“jeongmal gomawo
chagi-ya, baru kali ini hatiku sangat bahagia” senyum mengembang tersemat bibir Hyun Hee.
“jeongmal
saranghae chagi-ya” ulang Hyun Hee. Pelukan Leeteuk Semakin erat seakan-akan tidak
mau melepaskan pelukannya. Bibir merekapun bertaut, begitu lembut, tanpa ada
paksaan.
“nado saranghae ”
balas Leeteuk. Kemudian merekapun berpelukan lagi. Ketika memeluk Hyun Hee kepala Leeteuk pusing.
“chagi-ya,,
biarkan aku tidur sebentar dipelukanmu”
“ne”
Leeteukpun
tertidur pulas. Hyun Hee memanggil-manggil Leeteuk tapi tidak ada respon. Hyun
Hee tau ini akan terjadi cepat ato lambat. Matanya panas, airmatanya sudah
seperti air bah yang meluap.
‘leeteuk-ah,
kau sungguh jahat, meninggalkanku sendiri’ batin hYun Hee. Sesenggukan
dia dibangku itu.
=====END======
Ditunggu coment dan sarannya ya :DDD
DON’T BE SILENT
READERs…..
No comments:
Post a Comment