.fa-2x { font-size: 12em; } .fa-youtube-square:before { content: "\f166"; } .fa-instagram:before { content: "\f16d";

Saturday, June 20, 2015

[FF] Saranghae Chagiya – One Shoot




(Ini semua hasil tulisan kala masih SMA jadi masih amatir super jelek, banyak typo sana sini, bahasa masih acakadul ga karuan, Mian!!)

Titlle: [FF] Saranghae chagiya  – one shoot
Cast:
  1. Leeteuk
  2. Kim Hyun Hee 
  3. n’ other cast

*********************

“ya..!!! kau gila?? Buat apa kau menyuruhku kesana??” ucap Hyun Hee yang hendak kekantor.
Tinutt….
“aish orang ini” gerutu Hyun Hee sambil menutup LCD  ponselnya. Dengan lanhkag terburu-buru Hyun Hee memasuki mobilnya yang terparkir rapi berjajar di depan rumahnya yang berada dikawasan elite itu. Hyun Hee mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi tk menghiraukan disekitarnya. Yang ada dipikirannya adalah orang yang tadi menelponnya.
“Leeteuk-ah kenapa kau berbuat bodoh lagi??” ucap Hyun Hee sambil menggigit bibirnya. Menunggu lampu lalu lintas bikin hatinya meledak karena namja itu. Ya, namja itu bernama Leeteuk tunangannya. Leeteuk adalah leader sebuah boy band tersohor di negeri gingseng itu.
“ya jung soo-ssi !!!!” Hyun Hee berlari mendekati Leeteuk.
“sejak kapan kau memanggilku seformal itu??” jawab Leeteuk sambil tersenyum manis kepada gadis yang baru datang sambil menyangklong tas kerjanya.
“sejak kau berbuat gila, kenapa kau berada disini?” tanya Hyun Hee masih dengan posisi berdiri menantang.

“aku ingin menghabiskan sisa waktuku disini bersamamu” Ucap Leeteuk sambil memandang air mengalir di sungai Han. Hyun Hee duduk didekatnya.
“pliss jangan menakut-nakutiku” ucap Hyun Hee dengan nada tinggi. Memang mereka adalah pasangan yang beda dari yang lain. Pasangan yang tidak pernah mesra, romantis, bahkan tidak pernah memanggil pasangannya dengan sebutan ‘chagiya’. Entah hal apa yang membuat mereka tunangan. Leeteuk diam. Hening sesaat.
“aku ingin seperti pasangan yang lain”
“mianhae, q g bisa seperti yang lain” ucap Hyun Hee datar.
“Kajja” Leeteuk menarik tangan Hyun Hee.
“g mau” tolak Hyun Hee sambil mengibaskan tangannya.
“waeyo???”
“kulihat kau tidak apa-apa, jadi aku mau pergi sekarang” ucap Hyun Hee sambil menatap mata Leeteuk dan berjalan menjauh.
“Hyun Hee-ya,,,!!! Ya!! Kau akan menyesal nanti” teriak Leeteuk.
“tidak akan pernah” balas Hyun Hee.
Hyun Hee melaju mengendarai mobilnya menuju kantor. Dikantorpun Hyun Hee tidak konsen kerja. selalu saja yang dilakukan Hyun Hee salah. Hyun Hee selalu teringat ucapan Leeteuk
“Hyun Hee-ya,,,!!! Ya!! Kau akan menyesal nanti”
“aish .!! anak itu bikin semuanya kacau saja..” Hyun Hee mengorek-orek tasnya dan mengeluarkan ponselnya. hYun Hee mulai memencet beberapa digit dan menelponnya. Hanya ada suara operator. Kemudian Hyun Hee mencoba menelponya.
“aish, kemana seeh neh orang??” gerutu Hyun Hee sambil memandangi LCD ponselnya.
Flaaapppp…. Hyun Hee menutup ponselnya.
Kemudian Hyun Hee berusaha menghilangkan rasa gelisahnya dengan menyibukkan diri tapi sia-sia juga. Saat ini yang ada dipikirannya hanya LEETEUK. Tanpa pikir panjang lagi, Hyun Hee meraih kunci mobilnya. Ditengah perjalanan Hyun Hee menerima telpon. Tiba-tiba mukanya pucat setelah menutup ponselnya. Lidahnya kelu, Suaranya tak kuasa untuk keluar, matanya mulai panas, airmatanya tak mampu bersembunyi lagi. Kini dia benar-benar menangis. Entah apa yang sudah membuatnya menangis.
“ku mohon bertahanlah,,,” Hyun Hee gemetar saat menyetir. Taklama pun Hyun Hee tiba dirumahsakit. Hyun Hee langsung lari keruang operasi. Disana terlihat orangtua dari Leeteuk. Suasana menjadi tambah kacau ketika sang dokter mengatakan kalau operasinya gagal dan keadaan Leeteuk sekarang tambah kritis. Hyun Hee menatap Leeteuk yang terbaring lemah di ruang ICU. Banyak selang yang terpasang ditubuhnya. Semakin membuat Hyun Hee takut adalah umur Leeteuk yang tak panjang lagi.
“bangunlah, jangan membuatku semakin merasa bersalah” ucap Hyun Hee sambil menggenggam tangan Leeteuk. Airmatanya hampir jatuh, tapi ditahannya sekuat tenaga.
“kau pikir ini lucu apa? Kemaren kau masih baik-baik saja” tambah Hyun Hee sambil menatap wajah Leeteuk yang pucat pasi. Matanya mulai panas. Akhirnya airmata itu membuat sungai kecil dipipi Hyun Hee.
***********
Hyun Hee jalan-jalan keliling Seoul hari itu bersama Leeteuk tentunya. Mereka mencoba makanan disetiap stand yang ada, nyanyi-nyanyi dijalan, serba seru, senyum manis selalu tersungging dibibir mungil Hyun Hee, membuat Leeteuk bahagia sekali. Dan mereka duduk distand eskrim, pesanan mereka datang.
“Hyun Hee-ya..”
“ehm..”
“aku ingin kau mengatakan satu kata untukku”
“mwoya… ” balas Hyun Hee sambil memakan eskrim vanilla kesukkaannya.
“sejak kita pacaran+tunangan, aku blom pernah mendengar kau memanggilku dengan sebutan chagi-ya dan mengatakan cinta padaku” kata Leeteuk sambil menatap lurus mata Hyun Hee.
“mwo???? ” hYun Hee diam
“apa kau tidak mencintaiku??” Leeteuk membelai rambut Hyun Hee.
*********
“Hyun Hee apa kau tidak pulang tadi malam??” suara omma Leeteuk tiba-tiba menyeruak. Hyun Hee terbangun dari mimpi indahnya.
‘aish ternyata Cuma mimpi’ batin Hyun Hee.
“ne, omonim” balas Hyun Hee.
“sebaiknya kau pulang dulu”
“arraseo”

****************
“apa maksud mimpiku tadi?” Hyun Hee bicara dengan dirinya sendiri. Hyun Hee sibuk dengan semua jawaban yang ada diotaknya.
“apa ini adalah permintaan hati Leeteuk”

“apa ini permintaan terakhirmu??” tanya Hyun Hee kepada Leeteuk yang masih terbujur lemah. Hyun Hee menahan airmatanya agar tidak jatuh. Tangan Leeteuk dingin saat Hyun Hee menggenggamnya.
“bukannya aku tidak cinta padamu, tapi kau tau bukan, kalo aku punya kenangan yang suram dimasa lalu. Sungguh aku sangat sayang dan cinta padamu, bahkan kau adalah separu jiwaku, Leeteuk-ah” tangan Hyun Hee meremas jemari Leeteuk yang kian dingin.
“plis bangunlah demi aku chagi-ya, buka matamu, aku masih hutang padamu, kumohon kau mendengarnya sendiri” jemari Leeteuk tiba-tiba bergerak.
“Leeteuk-ah?? Dokter…dokter…” teriak Hyun Hee saking senengnya.
Setelah diperiksa dokter, kondisi Leeteuk sudah mendingan.
“gomawo” ucap Hyun Hee.
“untuk apa??” balas Leeteuk.
“kau sudah bangun demi aku” balas Hyun Hee masih dengan nada datar.
Leeteuk tersenyum manis sekali, seakan itu pertanda senyum perpisahan. Hening sesaat.
Seminggu kemudian Leeteuk diperbolehkan pulang oleh dokter.
“Hyun Hee temani aku jalan-jalan” kata Leeteuk sambil memandang dirinya didepan kaca kamarnya.
“masih sakit juga sudah mau keluyuran”
“Cuma jalan-jalan keliling kompleks”

Sore itu Leeteuk sudah siap dengan sweater kremnya dan berniat mau jalan-jalan bersama tunangannya, Hyun Hee.
“udaranya sejuk ya??” kata Leeteuk sambil merapatkan sweaternya.
“kau tak liat salju disana??” balas Hyun Hee sambil menunjukkan salju dengan dagunya.
“hahahaha arrayo”
Merekapun duduk dikursi panjang dekat taman kompleks itu.
“leeteuk-ah..”
“ehmm…” jawab Leeteuk sambil memandang pohon cemara yang tertutupi salju, persis seperti gunung fuji di Japan.
“aku ingin me…”
Leeteuk menatap dengan tatapan penasaran.
“Chagi-ya saranghae”
Leeteuk tertegun sebentar dan kemudian memeluk Hyun hee.
“jeongmal gomawo chagi-ya, baru kali ini hatiku sangat bahagia” senyum mengembang tersemat  bibir Hyun Hee.
“jeongmal saranghae chagi-ya” ulang Hyun Hee. Pelukan Leeteuk Semakin erat seakan-akan tidak mau melepaskan pelukannya. Bibir merekapun bertaut, begitu lembut, tanpa ada paksaan.
“nado saranghae ” balas Leeteuk. Kemudian merekapun berpelukan lagi.  Ketika memeluk Hyun Hee kepala Leeteuk pusing.
“chagi-ya,, biarkan aku tidur sebentar dipelukanmu”
“ne”
Leeteukpun tertidur pulas. Hyun Hee memanggil-manggil Leeteuk tapi tidak ada respon. Hyun Hee tau ini akan terjadi cepat ato lambat. Matanya panas, airmatanya sudah seperti air bah yang meluap.
leeteuk-ah, kau sungguh jahat, meninggalkanku sendiri’ batin hYun Hee. Sesenggukan dia dibangku itu.

=====END======
Ditunggu coment dan sarannya ya :DDD
DON’T BE SILENT READERs…..



No comments:

Post a Comment