Tittle: [FF] Ajari aku mencintaimu
– 1shoot
Cast:
- Septiana
as Ana
- Eunhyuk Super Junior
- Chansung
2PM
- Taeyeon SNSD
Declaimer: Ana, seorang gadis
Indonesia yang kuliah di Universitas ternama diKorea karena mendapatkan
beasiswa dikarenakan dirinya yang pintar. Tetapi cinta membuat dirinya hampir di-DO.
PG: unknown.
Rate: --
---------------------------------
Seperti biasa, Ana
berjalan kaki ketika berangkat kekampusnya, yang letaknya tak begitu jauh
dengan asrama dimana dia tingga selama study. Ana merupakan salah satu dari
puluhan siswa yang beruntung mendapatkan beasiswa pendidikan S1 di Korea.
Selama study di Korea, pihak penyelenggara memberikan tempat ditnggal bagi
semua mahasiswa yang menerima beasiswa. Tak mewah, tak juga besar, tapi cukup
nyaman untuk tempat berlindung waktu terik matahari dan hujan. Inha univercity,
keren bukan? Semua orang juga bermimpi-mimpi ingi kuliah diuniversitas
itu, karena sulitnya penyaringan
penerimaan mahasiswa maka tak banyak mahasiswa dari indonesia yang dapat
diterima diuniversitas itu. Beruntung juga Ana tinggal sendiri dikamar itu,
sehingga Ana dapat lebih leluasa lagi. Hari ini genap lima bulan ana belajar
diuniversitas itu, tetapi ada satu kendala bagi Ana. Yaitu masalah bahasa. Ana
belum fasih betul akan bahasa korea. Entah dulu bagaimana Ana bisa diterima
diuniversitas itu padahal TOEFL-nya tidak mencapai 300. Dan kemampuan akan
bahasa korea nol besar. Dengan langkah penuh semangat Ana memasuki gerbang
universitas Inha.
“ya..!! Ana ” sapa
Taeyeon, teman sekelasnya.
“hey…” sapa Eunhyuk
yang juga teman sekelas Ana.
“yeonie-ya..tumben
kau sudah datang” tanya Ana yang heran Taeyeon datang lebih awal.
“akukan ingin
sepertimu, selalu datang pagi” jawab Taeyeon sambil berjalan disamping Ana.
“bukannya kau ingin
menyontek tugas kemaren” todong Eunhyuk yang berjalan beriringan dengan
Taeyeon..
“mwo?? Hehehe… hanya Ana
yang bisa kuandalkan,,,”
“arraseo…yeonie-ya”
jwb Ana singkat .
“aish,, yeonie-ya
tidak bisakah mengerjakan sendiri?” tanya Eunhyuk pada Taeyeon.
“Hyukie-ah,,, kau tau
aku ini kan? Terlalu bodoh” jwb Taeyeon. Ana tersenyum.
“………….”
------------------------
Siang itu matahari
tak menampakkan wajahnya. Dengan lunglai Ana berjalan kearah kantin. Dia
memesan jus strawberry kesukaannya.
“hey.. cantik” sapa
Chansung pada Ana yang sibuk membaca buku. Ya Chansung adalah teman sekelas Ana
juga, dia adalah cowok yang dielu-elukan sama semua cewek seantero kampus itu.
Diam-diam Ana pun tertarik dengan sosok Chansung yang cool, keren, easy going,
dan juga ramah.
“ehm…” jwb Ana
singkat yang masih bergulat dengan bukunya untuk menutupi kegalauan hatinya.
Kemudian menoleh kearah Chansung. Chansung tersenyum manis, berhasil bikin suasana hati Ana
menjadi kacau.
“knp kau begitu
sibuk?? Ayolah kita pergi” ajak Chansung yang langsung menarik tangan Ana. Ana
pasrah gitu ajah. Mereka pergi jalan-jalan hari itu. Sungguh senang hati Ana,
tidak sembarangan orang yang bisa jalan bareng dengan Chansung. Mungkin q
adalah orang yang special baginya pikir Ana.
Seharian pergi
jalan-jalan sampe pulang larut malam, membuat Ana kekelahan dan Ana pun
langsung tidur tanpa cuci kaki sekalipun.
-----------------------------
Kring…kring… alarm
jam weker Ana berdering nyaring, membuat si empu weker terbangun. Matanya terbelalak
ketika didapatinya angka 06.50 tertera dijam weker digitalnya. Dengan
terburu-buru Ana bergegas kekampus, mandipun Cuma sebentar. Berlarilah dia
kekampus, tetapi ditengah perjalan, sebuah mobil audi berhenti persis disamping
Ana.
“masuklah….” Ajak
Chansung.
“ah..anio… q bisa
jalan kaki” tolak Ana basa-basi.
“hari ini ada
ulangan, kau bisa terlambat”
“silakan mengerjakan”
perintah dosen pagi itu.
Semua pun
mengerjakan, dengan cermat dan teliti Ana mengerjakan soal ulangan itu.
Sesekali Chansung menoleh dan tersenyum kearah Ana yang duduk disamping belakangnya. Eunhyuk
yang duduk disamping hanya melihat mereka berdua sambil geleng kepala.
‘senyuman itu….’
Batin Ana, tiba-tiba pikiran Ana tidak konsen lagi, kacau, kacauuuu. Selang
beberapa waktu kemudian, waktu mengerjakan sudah habis, semua lembar jawab dikumpulkan.
“ana,, nanti ngerjain
tugas makalah ditempatmu ya??” tanya Taeyeon.
“ah… jangan nantilah,
q sudah ada janji dengan Chansung ” jwb Ana dengan nada senang ketika menyebut
nama Chansung.
“kau benar-benar
pacaran dengan dia?” tanya Taeyeon penasaran.
“aniooo… ” jwb Ana
dengan muka merah padam.
“kapan lagi?? Lusa
sudah mau dikumpulin tugasnya” sambung Eunhyuk yang berjalan mendekati mereka
berdua.
“…………….”
“mianhae”
------------------------------
“hari ini akan saya
bagikan hasil ulangan minggu lalu,, Kim Hyun Ra,,, Lee Eunhae,, Cho Jin Hae”
teman Ana yang merasa namanya dipanggil mulai maju kedepan mengambi l kertas
hasil ulangannya.
“Ana… kau dapat
berapa?”tanya Taeyeon antusias. Eunhyuk pun tak kalah antusiasnya.
“85”jwb Ana sambil
memeperlihatkan kertas hasil ulangannya.
“aku tidak bisa
melampauimu Ana” jwb Taeyeon sambil menyerahkan kertas hasil ulangannya kepada
Ana. Disana tertera angka 79.
“kau bagaimana
hyukii-ah??” tanya Ana sambil mencoba meraih kertas milik Eunhyuk.
“ah…83.. bagus hyukki-ah”
tambah Ana.
“Ana nanti sore kita
jalan yuk… q jemput ya” kata Chansung yang tiba-tiba sudah berada diantara
mereka.
Ana yang baru menyadari
kedatangan Chansung, menjadi gugup. Mukanya merah. Eunhyuk diam melihat
chansung yang datang begitu saja. Terpancar kegembiraan diwajah Ana.
“ne…” jawab Ana
singkat. Chansung langsung pergi gitu ajah setelah Ana mengiyakan ajakannya.
“Ana… jinjjaya????”
tanya Taeyeon yang tidak percaya kalo Ana baru saja diajak kencan oleh
Chansung.
Ana hanya tersenyum.
Sore itu, Chansung
menjemput Ana diasramanya. Ana sudah menunggu Chansung diteras asramanya.
Segera dia melesat kearah mobil Chansung. Merekapun segera berangkat ketempat
tujuan. Taklama mereka sudah tiba disebuah café yang lumayan ramai dikunjugi
tamu. Musik klasik yang terdengar, begitu bagus, menambahkan suasana romantis
dicafe itu. Sejak datang kecafe itu, pandangan Chansung tak pernah lepas untuk
menatap Ana.
“neomu yeoppo” puji
Chansung pada Ana.
“gomawo” Ana
berterimaksih sambil menunduk malu. Lagu klasik masih mengalun slow.
“ayo kita dansa” ajak
Chansung yang langsung menarik Ana melantai.
Sebulan sudah
pertemanan Chansung dan Ana semakin lengket saja. Dimana ada Ana disitu sudah
pasti ada Chansung juga. Chansung selalu mengajak Ana pergi, entah itu jalan-jalan
ataupun Cuma pergi makan. Sering juga Ana tidak belajar Cuma gara-gara
kelelahan sehabis jalan bareng Chansung. Sering juga Ana menunda-nunda tugas
kuliah. Bahkan sekarang Ana mulai pintar berbohong pada Taeyeon dan Eunhyuk
sahabatnya. Ana sudah tidak kayak dulu lagi semenjak berteman dan dekat dengan
Chansung.
“ana.. apa kau tidak
curiga dengan sikap Chansung??” tanya Eunhyuk sambil mengaduk-aduk makanannya.
“waeyo?? Dia baik kok
sama aku,,, baik banget malah” jwb Ana sambil menelan rotinya.
“aku rasa ada yang
tidak beres dengan sikap Chansung ” tambah Eunhyuk.
“betul banget yang
dikatakan Hyukkie-ah” tandas Taeyeon yang ikut angkat bicara.
“ah,,,itu Cuma
perasaan kalian saja” elak Ana.
Eunhyuk diam
memperhatikan Ana.
“kau bukan Ana yang
dulu lagi” batin Eunhyuk. Sementara Ana dengan asyiknya senyum-senyum sendiri.
----------------------
“sebentar lagi cewek
sialan itu akan mampus hahhahahahaha” kata Chansung yang sedang berada ditoilet
dan berbicara dngan seseorang ditelpon. Eunhyuk yang kebetulan sedang ditoilet mendengar pembicaraan Chansung.
Eunhyuk mulai menguping dari balik pintu.
“siapa yang dimaksud
dengan cewek itu???” Eunhyuk mulai menebak-nebak.
“tinggal satu langkah
lagi,, Ana akan di-DO hahahaha” tambah Chansung sambil tertawa penuh kemenangan.
“hah??? Ana? DO? Aku
akan segera memberi tau Ana” Eunhyukpun langsung berlari mencari Ana. Dengan
lari terengah-engah Eunhyuk keliling kampus tapi tak didapatinya batang idung
Ana. Sampai Eunhyuk bertemu dengan Taeyeon.
“Ana tadi dipanggil keruang dekan, aku juga tidak tau kenapa” jwb Taeyeon.
“Ana tadi dipanggil keruang dekan, aku juga tidak tau kenapa” jwb Taeyeon.
“mwo?? Gawat-gawat”
Eunhyuk langsung melesat keruang dekan tidak memperdulikan Taeyeon yang bingung
krn heran. Tanpa pikir panjang Taeyeon pun berlari menyusul Eunhyuk.
“apa yang kau perbuat
selama ini? Lihat semua ini,,,” kata Mr. Lee Joon, dekan fakultas dimana Ana
study sambil melempar kertas nilai kedepan Ana.
“cheosonghamnida,
sosaengnim” hanya kata itu yang dapat Ana ucapkan saat ini. Matanya mulai panas
tapi ditahannya sekuat tenaga.
“hah?? Kau tidak
sadar apa? Tidak sembarang orang yang dapat sekolah disini, kau ini beruntung
dapat diterima disni,”
Ana terdiam.
“kau tidak tau apa itu DO?” tambah Mr. Lee Joon.
“kau tidak tau apa itu DO?” tambah Mr. Lee Joon.
“berikan aku
kesempatan lagi, kumohon ” jwb Ana sambil memohon pada Mr. Lee Joon.
“sudah terlambat” jwb
Mr. Lee Joon.
“annio” teriak
Eunhyuk yang sudah berada diambang pintu. Eunhyuk langsung menghampiri Ana.
Taeyeon pun datang.
“berikan Ana
kesempatan lagi,” kata Eunhyuk.
“kau….” Ucap Mr. Lee
Joon dengan nada marah.
“ujian semester juga
sudah dekat, setidaknya kau lihat dulu nilai-nilai Ana nanti” tambah Eunhyuk.
“kau juga tidak bisa
memutuskan keputusan itu sendiri” ucap Eunhyuk lagi. Taeyeon memegang tangan
Ana yang sudah mulai dingin.
“kau ini siapa?”
tanya Mr. Lee Joon dengan nada tinggi.
“memang aku hanya
mahasiswa disini dan tidak berpengaruh dikampus ini, apa kau mau, aku
membongkar rahasiamu?”
“coba saja kalau kau
mau nasibmu seperti dia” kata Mer. Lee Joon sambil menunjuk Ana.
“pasti besuk disurat
kabar akan menjadi top dan hot gosip,, seorang dosen menerima suap dari seorang
mahasiswa” kata Eunhyuk sambil menyeringai.
“mwo…mwo.. kau” Mr.
Lee Joon gelagapan mendengar ucapan Eunhyuk.
“aku sudah tau
semuanya Mr. Lee Joon,,,, kalau kau melepaskan Ana, rahasiamu aman denganku”
Mr. Lee Joon mengelap
keringat yang keluar membasahi pelipisnya.
“okey…okey… aku akan
memberi Ana kesempatan lagi, jangan kau bocorkan rahasia itu pada siapapun”
Eunhyuk mengangkat
kedua jarinya dan membentuk huruf V.
--------------------------
“gwaenchanayo? ”
tanya Eunhyuk pada Ana ketika mereka duduk bangku panjang dekat lapangan
basket.
“gwaenchana” jawab Ana
sambil menatap eunhyuk dengan perasaan bersalah.
”kenapa kau bisa
sebodoh itu?”
“mianhae” jwb Ana
menunduk.
“jangan kau
sia-siakan kesempatan ini, dan,,nnn” ucapan Eunhyuk terputus.
“dan apa?”
“hati-hatilah dengan
Chansung, dia bukan cowok yang tepat untukmu”
“maksudmu?”
“nanti kau akan tau
sendiri”
“ini untukmu Ana, dan
ini untukmu hyukki-ah” kata Taeyeon yang datang membawa botol minuman.
“gomawo yeonie-ah”
“gomawo”
“cheonman”
------------------
Seminggu sejak
kejadian itu, Ana semakin giat belajar. Setiap mau ada ulangan Chansung selalu
berusaha mengajak Ana pergi keluar. Sehingga Ana pun menyadarinya.
“ayolah kita keluar
minum sebentar saja” ajak Chansung.
“aku tidak bisa,
mianhae” tolak Ana halus.
“waeyo”
“knp kau sll mengajakku keluar kalo besok
akan ada ulangan?” todong Ana. antung Chansung seperti tertohok bambu. Mukanya
merah. Diam bergeming.
“ehm,,, karena aku
suka kamu” jelas Chansung.
“bukannya karena kamu
ingin aku di-DO dari kampus?”
“Ana, knp kau bilang
spt itu?”
“aku sudah tau akal
busukmu, jadi sebaiknya kau pergi dari sini”
“okeh,, tunggu hari
dimana kau akan menangis darah” ancam Chansung.
------------------
Hari ini ujian akhir
semester dimulai. Taeyeon, Ana, Eunhyuk. Mereka bertiga memasuki ruangan ujian
akhir semester dengan penuh semangat. Sedangkan Chansung yang sudah berada
didalam ruangan, melihat mereka bertiga masuk ruangan langsung membuang muka.
“liat aja kau Ana,
hari ini terakhir kalinya kamu berada disini” ucap Chansung yang melirik kearah
Ana, dan kemudian kebangku tempat duduk Ana. Chansung sudah meletekkan berbagai
contekan kedalam laci Ana kemaren sore.
Dosen pengawas pun
datang, semua mahasiswa masuk ruangan.
“periksa dulu laci
kalian, tidak diperbolehkan menyontek” ucap dosen itu.
Semua mahasiswa
menuruti perintahnya. Chansung tersenyum kearah bangku Ana.
“Hwan Chansung, apa
yang kau perbuat, cepat periksa lacimu” suruh dosen pengawas.
“ye..” jwb Chansung
sambil merogoh lacinya. Tangan Chansung menyentuh sesuatu. Lama Chansung
terdiam. Dikeluarkannya berlembar-lembar kertas dari lacinya. Dosen pengawas
yang mengetahui hal itu segera mendekati Chansung.
“apa yang kau
lakukan”
“ehmm.. itu… itu
seharusnya ada dilaci Ana.” Chansung yang gugup bikin dirinya keceplosan.
Chansung menutup mulutunya. Semua peserta ujian menoleh kearah Chansung yang
membuat sedikit kegaduhan.
“kau ingin menjebak
Ana??” tanya dosen pengawas. Chansung bingung mau menjawab apa.
“anio,, itu catatanku
yang ketinggalan kemaren, Pak” ucap Ana tiba-tiba. Taeyeon dan Eunhyuk langsung
menatap Ana dengan penuh ketidakpercayaan.
“benarkah ini milikmu
Ana??” tanya dosen pengawas.
“ye” jwb Ana singkat.
“benarkah Chansung,
ini milik Ana?”
“y,,ye,,ee” jwb
Chansung salah tingkah. Ana tersenyum.
--------------------
Waktu ujianpun habis.
Ana cs keluar menuju kantin.
“Ana ceritakan padaku
kejadian tadi” suruh Taeyeon.
“apa benar itu
milikmu Ana” tanya Eunhyuk.
“tentu saja bukan”
kemudian Ana menceritakan semuanya kejadian tadi, dari Chansung yang kemaren sore meletakkan contekan kelacinya.
kemudian Ana menceritakan semuanya kejadian tadi, dari Chansung yang kemaren sore meletakkan contekan kelacinya.
“aigoo.. bener-bener
jahat tuh si Chansung” ucap Taeyeon.
“terus knp kau
mengaku itu milikmu, kalau kau tidak melakukan itu, berarti Chansung tidak bisa
mengikuti ujian” tanya Eunhyuk.
“kejahatan tidak
perlu dibalas dengan kejahatan, pendendam
itu bukan sifatku, tidak ada guna membalasnya,”
“ah,, Ana kau terlalu
baik hati” puji Taeyeon. Eunhyuk hanya mengangguk mengiyakan.
Seminggu kemudian
ujian akhir semester pun usai, Ana sudah tidak sabar menunggu hasil ujian
keluar. Dan beberapa hari kemudian, hasil ujian pun keluar juga. Betapa
bahagianya Ana karena, nilainya rata-rata A. dan itu berarti Ana tidak jadi
di-DO.
-------------------------
Ana menatap kalender
yang sudah menunjukkan bulan September. Dia menandai tanggal 17 dengan tanda
love.
“ultah yang kelam”
ucapnya.
“ibu, bapak,
kakak-kakakku,,, aku sangat sangat kangen kalian” ucap Ana lagi sambil menahan
airmatanya menetes.
“ingin sekali rasanya
pulang ke Indonesia,, tapi kewajibanku blom selesai disini” tambah Ana,
sekarang airmata Ana benar-beanar mengalir deras. Ana teringat tiap kali makan
bersama dengan ayah ibunya. Tertawa bersama. Teringat ketika ia masih kecil dan
merengek minta dibeliin televisi karena pengen televisi tetengganya. Teringat
ketika ia dimarahin ibunya, karena bandel. Teringat ketika rebutan sepeda
dengan kakaknya. Teringat dengan sahabatnya, yang kerap kali membuatnya sakit
kepala. Teringat dengan tempat terakhir kali ia datangi bersama sahabatnya,
sebelum ia pergi ke Seoul. Tetapi mereka sudah lost contact. Teringat dengan kakaknya
yang selalu meminjam uang dengannya. Teringat dengan orangtuanya yang susah
payah bekerja demi dirinya.
“aku tidak akan
mengecewakan kalian semua” kata Ana disela-sela tangisnya. Lama Ana menangis,
Ana pun terlelap dalam tangisnya.
“eonnie..
aku kangen sekali denganmu” ucap Diyah, sahabat Ana sejak kecil.
“aku
juga” mereka berpelukan, serasa perabad-abad baru bertemu kembali. Mereka
bertemu ditempat biasa mereka nongkrong.
“kau
jahat, kau tidak menghubungiku”
“mianhae,
ponselku hilang, aku juga tidak hafal nomermu”
“ah
gpp”
Mereka
pun pergi jalan-jalan keliling kota Solo. Kota kelahiran Ana. Jalan-jalan
ke-mall, photo di photobox langganannya. Makan es krim kesukaan mereka. Nonton
bioskop. Seharian penuh mereka berdua habiskan untuk jalan-jalan.
Suara bel berbunyi.
Membuat Ana terbangun dari mimpi indahnya. Ternyata ada kurir yang menyambangi
kamar asramanya.
“gomawo” ucap Ana
yang menerima sebucket mawar merah yang diterimanya dari seorang courir.
“siapa ya yang mengirim” Ana memncari-cari secarik kertas.
“saengil chukkae Ana,
Happy bornday :D, hope you health n happy everyday,,,All Rise Silver” Ana
membaca tulisan dari secarik kertas itu.
“All Rise Silver ,,,
siapa dia?” gumam Ana. Tiba-tiba ponsel Ana bergetar.
“yoboseyo,,
hyukkie-ah,,,, ”
“kau ada waktu?”
“knp”
“aku dapat kupon
makan direstorant,, sayang kalau dibiarkan,, aku jemput kamu jam 7”
Pembicaraan putus
disitu, tanpa membiarkan Ana mengucapkan sesuatu.
“aish..!!!”
Jam 7.30, Ana dan
Eunhyuk sudah sampai di restoran itu.
Mereka mendapatkan
meja VIP.
“hyukki-ah,, dari
mana kau mendapatkan kupon itu?” tanya Ana.
“eommaku yang
memberiku kupon itu, dia pelanggan direstoran ini” jwb Eunhyuk asal.
Ana mengganguk
mengerti. Pesanan makanan pun datang. Alunan musik klasik membahana. Banyak pasangan yang berdansa. Ana melihatnya
penuh kagum. Sangat menarik.
“ayo kita dansa”
Ana pun dengan
malu-malu menerima ajakan Eunhyuk.
“kau suka bunganya?”
tanya Eunhyuk yang membuat Ana mendongak menatap Eunhyuk.
“kau,,”
“ye,,, all rise
silver itu,, nama pemberian kakakku” jwb Eunhyuk.
“bagus sekali
bunganya, aku suka, gomawo hyukki-ah”
“hemmt….” Jwb
Eunhyuk. Ana kembali menunduk.
“tataplah aku, aku
ingin mengatakan sesuatu”
“ah.. katakan saja”
“would you be my
girlfriend??”
Pertanyaa yang
membuat Ana medongak menatap Eunhyuk penuh pertanyaan.
“hyukkie-ah”
“would you…”
kata-kata Eunhyuk dipotong oleh Ana.
“tapi….” Ucap Ana
ragu.
Eunhyuk menahan nafas
menanti jwban Ana. Debaran jantung Eunhyuk terdengar jelas oleh Ana. Ana
tersenyum.
“tapi,, ajari aku
untuk mencintaimu” ucap Ana.
“jadi,, kamu,,”
Ana mengangguk.
Merekapun berpelukan. Perasaan yang terbawa oleh alunan musik menambah hangat
suasana malam itu.
^^END^^
Eonnie… saengil
chukkae :D wish you all the best dah *chu*
Sehat sll disana
yach…
Cepet
pulaaaaaaaaaaaaaaang..!!!!
BOGOSHIPOOO hiks hiks T___T
No comments:
Post a Comment