.fa-2x { font-size: 12em; } .fa-youtube-square:before { content: "\f166"; } .fa-instagram:before { content: "\f16d";

Saturday, June 20, 2015

[FF] Ajari Aku Mencintaimu – 1shoot




(Ini semua hasil tulisan kala masih SMA jadi masih amatir super jelek, banyak typo sana sini, bahasa masih acakadul ga karuan, Mian!!)

Tittle: [FF] Ajari aku mencintaimu – 1shoot
Cast:
  1. Septiana as Ana
  2. Eunhyuk Super Junior
  3. Chansung  2PM
  4. Taeyeon SNSD

Declaimer: Ana, seorang gadis Indonesia yang kuliah di Universitas ternama diKorea karena mendapatkan beasiswa dikarenakan dirinya yang pintar.  Tetapi cinta membuat dirinya hampir di-DO.
PG: unknown.
Rate: --


---------------------------------
Seperti biasa, Ana berjalan kaki ketika berangkat kekampusnya, yang letaknya tak begitu jauh dengan asrama dimana dia tingga selama study. Ana merupakan salah satu dari puluhan siswa yang beruntung mendapatkan beasiswa pendidikan S1 di Korea. Selama study di Korea, pihak penyelenggara memberikan tempat ditnggal bagi semua mahasiswa yang menerima beasiswa. Tak mewah, tak juga besar, tapi cukup nyaman untuk tempat berlindung waktu terik matahari dan hujan. Inha univercity, keren bukan? Semua orang juga bermimpi-mimpi ingi kuliah diuniversitas itu,  karena sulitnya penyaringan penerimaan mahasiswa maka tak banyak mahasiswa dari indonesia yang dapat diterima diuniversitas itu. Beruntung juga Ana tinggal sendiri dikamar itu, sehingga Ana dapat lebih leluasa lagi. Hari ini genap lima bulan ana belajar diuniversitas itu, tetapi ada satu kendala bagi Ana. Yaitu masalah bahasa. Ana belum fasih betul akan bahasa korea. Entah dulu bagaimana Ana bisa diterima diuniversitas itu padahal TOEFL-nya tidak mencapai 300. Dan kemampuan akan bahasa korea nol besar. Dengan langkah penuh semangat Ana memasuki gerbang universitas Inha.
“ya..!! Ana ” sapa Taeyeon, teman sekelasnya.
“hey…” sapa Eunhyuk yang juga teman sekelas Ana.
“yeonie-ya..tumben kau sudah datang” tanya Ana yang heran Taeyeon datang lebih awal.
“akukan ingin sepertimu, selalu datang pagi” jawab Taeyeon sambil berjalan disamping Ana.
“bukannya kau ingin menyontek tugas kemaren” todong Eunhyuk yang berjalan beriringan dengan Taeyeon..
“mwo?? Hehehe… hanya Ana yang bisa kuandalkan,,,”
“arraseo…yeonie-ya” jwb Ana singkat .
“aish,, yeonie-ya tidak bisakah mengerjakan sendiri?” tanya Eunhyuk pada Taeyeon.
“Hyukie-ah,,, kau tau aku ini kan? Terlalu bodoh” jwb Taeyeon. Ana tersenyum.
“………….”

------------------------
Siang itu matahari tak menampakkan wajahnya. Dengan lunglai Ana berjalan kearah kantin. Dia memesan jus strawberry kesukaannya.
“hey.. cantik” sapa Chansung pada Ana yang sibuk membaca buku. Ya Chansung adalah teman sekelas Ana juga, dia adalah cowok yang dielu-elukan  sama semua cewek seantero kampus itu. Diam-diam Ana pun tertarik dengan sosok Chansung yang cool, keren, easy going, dan juga ramah.
“ehm…” jwb Ana singkat yang masih bergulat dengan bukunya untuk menutupi kegalauan hatinya. Kemudian menoleh kearah Chansung. Chansung tersenyum  manis, berhasil bikin suasana hati Ana menjadi kacau.
“knp kau begitu sibuk?? Ayolah kita pergi” ajak Chansung yang langsung menarik tangan Ana. Ana pasrah gitu ajah. Mereka pergi jalan-jalan hari itu. Sungguh senang hati Ana, tidak sembarangan orang yang bisa jalan bareng dengan Chansung. Mungkin q adalah orang yang special baginya pikir Ana.
Seharian pergi jalan-jalan sampe pulang larut malam, membuat Ana kekelahan dan Ana pun langsung tidur tanpa cuci kaki sekalipun.
-----------------------------
Kring…kring… alarm jam weker Ana berdering nyaring, membuat si empu weker terbangun. Matanya terbelalak ketika didapatinya angka 06.50 tertera dijam weker digitalnya. Dengan terburu-buru Ana bergegas kekampus, mandipun Cuma sebentar. Berlarilah dia kekampus, tetapi ditengah perjalan, sebuah mobil audi berhenti persis disamping Ana.
“masuklah….” Ajak Chansung.
“ah..anio… q bisa jalan kaki” tolak Ana basa-basi.
“hari ini ada ulangan, kau bisa terlambat”

“silakan mengerjakan” perintah dosen pagi itu.
Semua pun mengerjakan, dengan cermat dan teliti Ana mengerjakan soal ulangan itu. Sesekali Chansung menoleh dan tersenyum  kearah Ana yang duduk disamping belakangnya. Eunhyuk yang duduk disamping hanya melihat mereka berdua sambil geleng kepala.
‘senyuman itu….’ Batin Ana, tiba-tiba pikiran Ana tidak konsen lagi, kacau, kacauuuu. Selang beberapa waktu kemudian, waktu mengerjakan sudah habis, semua lembar jawab dikumpulkan.

“ana,, nanti ngerjain tugas makalah ditempatmu ya??” tanya Taeyeon.
“ah… jangan nantilah, q sudah ada janji dengan Chansung ” jwb Ana dengan nada senang ketika menyebut nama Chansung.
“kau benar-benar pacaran dengan dia?” tanya Taeyeon penasaran.
“aniooo… ” jwb Ana dengan muka merah padam.
“kapan lagi?? Lusa sudah mau dikumpulin tugasnya” sambung Eunhyuk yang berjalan mendekati mereka berdua.
“…………….”
“mianhae”

------------------------------
“hari ini akan saya bagikan hasil ulangan minggu lalu,, Kim Hyun Ra,,, Lee Eunhae,, Cho Jin Hae” teman Ana yang merasa namanya dipanggil mulai maju kedepan mengambi l kertas hasil ulangannya.
“Ana… kau dapat berapa?”tanya Taeyeon antusias. Eunhyuk pun tak kalah antusiasnya.
“85”jwb Ana sambil memeperlihatkan kertas hasil ulangannya.
“aku tidak bisa melampauimu Ana” jwb Taeyeon sambil menyerahkan kertas hasil ulangannya kepada Ana. Disana tertera angka 79.
“kau bagaimana hyukii-ah??” tanya Ana sambil mencoba meraih kertas milik Eunhyuk.
“ah…83.. bagus hyukki-ah” tambah Ana.
“Ana nanti sore kita jalan yuk… q jemput ya” kata Chansung yang tiba-tiba sudah berada diantara mereka.
Ana yang baru menyadari kedatangan Chansung, menjadi gugup. Mukanya merah. Eunhyuk diam melihat chansung yang datang begitu saja. Terpancar kegembiraan diwajah Ana.
“ne…” jawab Ana singkat. Chansung langsung pergi gitu ajah setelah Ana mengiyakan ajakannya.
“Ana… jinjjaya????” tanya Taeyeon yang tidak percaya kalo Ana baru saja diajak kencan oleh Chansung.
Ana hanya tersenyum.
Sore itu, Chansung menjemput Ana diasramanya. Ana sudah menunggu Chansung diteras asramanya. Segera dia melesat kearah mobil Chansung. Merekapun segera berangkat ketempat tujuan. Taklama mereka sudah tiba disebuah café yang lumayan ramai dikunjugi tamu. Musik klasik yang terdengar, begitu bagus, menambahkan suasana romantis dicafe itu. Sejak datang kecafe itu, pandangan Chansung tak pernah lepas untuk menatap Ana.
“neomu yeoppo” puji Chansung pada Ana.
“gomawo” Ana berterimaksih sambil menunduk malu. Lagu klasik masih mengalun slow.
“ayo kita dansa” ajak Chansung yang langsung menarik Ana melantai.
Sebulan sudah pertemanan Chansung dan Ana semakin lengket saja. Dimana ada Ana disitu sudah pasti ada Chansung juga. Chansung selalu mengajak Ana pergi, entah itu jalan-jalan ataupun Cuma pergi makan. Sering juga Ana tidak belajar Cuma gara-gara kelelahan sehabis jalan bareng Chansung. Sering juga Ana menunda-nunda tugas kuliah. Bahkan sekarang Ana mulai pintar berbohong pada Taeyeon dan Eunhyuk sahabatnya. Ana sudah tidak kayak dulu lagi semenjak berteman dan dekat dengan Chansung.


“ana.. apa kau tidak curiga dengan sikap Chansung??” tanya Eunhyuk sambil mengaduk-aduk makanannya.
“waeyo?? Dia baik kok sama aku,,, baik banget malah” jwb Ana sambil menelan rotinya.
“aku rasa ada yang tidak beres dengan sikap Chansung ” tambah Eunhyuk.
“betul banget yang dikatakan Hyukkie-ah” tandas Taeyeon yang ikut angkat bicara.
“ah,,,itu Cuma perasaan kalian saja” elak Ana.
Eunhyuk diam memperhatikan Ana.
“kau bukan Ana yang dulu lagi” batin Eunhyuk. Sementara Ana dengan asyiknya senyum-senyum sendiri.

----------------------
“sebentar lagi cewek sialan itu akan mampus hahhahahahaha” kata Chansung yang sedang berada ditoilet dan berbicara dngan seseorang ditelpon. Eunhyuk yang kebetulan sedang  ditoilet mendengar pembicaraan Chansung. Eunhyuk mulai menguping dari balik pintu.
“siapa yang dimaksud dengan cewek itu???” Eunhyuk mulai menebak-nebak.
“tinggal satu langkah lagi,, Ana akan di-DO hahahaha” tambah Chansung sambil tertawa penuh kemenangan.
“hah??? Ana? DO? Aku akan segera memberi tau Ana” Eunhyukpun langsung berlari mencari Ana. Dengan lari terengah-engah Eunhyuk keliling kampus tapi tak didapatinya batang idung Ana. Sampai Eunhyuk bertemu dengan Taeyeon.
“Ana tadi dipanggil keruang dekan, aku juga tidak tau kenapa” jwb Taeyeon.
“mwo?? Gawat-gawat” Eunhyuk langsung melesat keruang dekan tidak memperdulikan Taeyeon yang bingung krn heran. Tanpa pikir panjang Taeyeon pun berlari menyusul Eunhyuk.

“apa yang kau perbuat selama ini? Lihat semua ini,,,” kata Mr. Lee Joon, dekan fakultas dimana Ana study sambil melempar kertas nilai kedepan Ana.
“cheosonghamnida, sosaengnim” hanya kata itu yang dapat Ana ucapkan saat ini. Matanya mulai panas tapi ditahannya sekuat tenaga.
“hah?? Kau tidak sadar apa? Tidak sembarang orang yang dapat sekolah disini, kau ini beruntung dapat diterima disni,”
Ana terdiam.
“kau tidak tau apa itu DO?” tambah Mr. Lee Joon.
“berikan aku kesempatan lagi, kumohon ” jwb Ana sambil memohon pada Mr. Lee Joon.
“sudah terlambat” jwb Mr. Lee Joon.
“annio” teriak Eunhyuk yang sudah berada diambang pintu. Eunhyuk langsung menghampiri Ana. Taeyeon pun datang.
“berikan Ana kesempatan lagi,” kata Eunhyuk.
“kau….” Ucap Mr. Lee Joon dengan nada marah.
“ujian semester juga sudah dekat, setidaknya kau lihat dulu nilai-nilai Ana nanti” tambah Eunhyuk.
“kau juga tidak bisa memutuskan keputusan itu sendiri” ucap Eunhyuk lagi. Taeyeon memegang tangan Ana yang sudah mulai dingin.
“kau ini siapa?” tanya Mr. Lee Joon dengan nada tinggi.
“memang aku hanya mahasiswa disini dan tidak berpengaruh dikampus ini, apa kau mau, aku membongkar rahasiamu?”
“coba saja kalau kau mau nasibmu seperti dia” kata Mer. Lee Joon sambil menunjuk Ana.
“pasti besuk disurat kabar akan menjadi top dan hot gosip,, seorang dosen menerima suap dari seorang mahasiswa” kata Eunhyuk sambil menyeringai.
“mwo…mwo.. kau” Mr. Lee Joon gelagapan mendengar ucapan Eunhyuk.
“aku sudah tau semuanya Mr. Lee Joon,,,, kalau kau melepaskan Ana, rahasiamu aman denganku”
Mr. Lee Joon mengelap keringat yang keluar membasahi pelipisnya.
“okey…okey… aku akan memberi Ana kesempatan lagi, jangan kau bocorkan rahasia itu pada siapapun”
Eunhyuk mengangkat kedua jarinya dan membentuk huruf V.
--------------------------

“gwaenchanayo? ” tanya Eunhyuk pada Ana ketika mereka duduk bangku panjang dekat lapangan basket.
“gwaenchana” jawab Ana sambil menatap eunhyuk dengan perasaan bersalah.
”kenapa kau bisa sebodoh itu?”
“mianhae” jwb Ana menunduk.
“jangan kau sia-siakan kesempatan ini, dan,,nnn” ucapan Eunhyuk terputus.
“dan apa?”
“hati-hatilah dengan Chansung, dia bukan cowok yang tepat untukmu”
“maksudmu?”
“nanti kau akan tau sendiri”
“ini untukmu Ana, dan ini untukmu hyukki-ah” kata Taeyeon yang datang membawa botol minuman.
“gomawo yeonie-ah”
“gomawo”
“cheonman”

------------------
Seminggu sejak kejadian itu, Ana semakin giat belajar. Setiap mau ada ulangan Chansung selalu berusaha mengajak Ana pergi keluar. Sehingga Ana pun menyadarinya.
“ayolah kita keluar minum sebentar saja” ajak Chansung.
“aku tidak bisa, mianhae” tolak Ana halus.
“waeyo”
“knp kau sll mengajakku keluar kalo besok akan ada ulangan?” todong Ana. antung Chansung seperti tertohok bambu. Mukanya merah. Diam bergeming.
“ehm,,, karena aku suka kamu” jelas Chansung.
“bukannya karena kamu ingin aku di-DO dari kampus?”
“Ana, knp kau bilang spt itu?”
“aku sudah tau akal busukmu, jadi sebaiknya kau pergi dari sini”
“okeh,, tunggu hari dimana kau akan menangis darah” ancam Chansung.
------------------
Hari ini ujian akhir semester dimulai. Taeyeon, Ana, Eunhyuk. Mereka bertiga memasuki ruangan ujian akhir semester dengan penuh semangat. Sedangkan Chansung yang sudah berada didalam ruangan, melihat mereka bertiga masuk ruangan langsung membuang muka.
“liat aja kau Ana, hari ini terakhir kalinya kamu berada disini” ucap Chansung yang melirik kearah Ana, dan kemudian kebangku tempat duduk Ana. Chansung sudah meletekkan berbagai contekan kedalam laci Ana kemaren sore.
Dosen pengawas pun datang, semua mahasiswa masuk ruangan.
“periksa dulu laci kalian, tidak diperbolehkan menyontek” ucap dosen itu.
Semua mahasiswa menuruti perintahnya. Chansung tersenyum kearah bangku Ana.
“Hwan Chansung, apa yang kau perbuat, cepat periksa lacimu” suruh dosen pengawas.
“ye..” jwb Chansung sambil merogoh lacinya. Tangan Chansung menyentuh sesuatu. Lama Chansung terdiam. Dikeluarkannya berlembar-lembar kertas dari lacinya. Dosen pengawas yang mengetahui hal itu segera mendekati Chansung.
“apa yang kau lakukan”
“ehmm.. itu… itu seharusnya ada dilaci Ana.” Chansung yang gugup bikin dirinya keceplosan. Chansung menutup mulutunya. Semua peserta ujian menoleh kearah Chansung yang membuat sedikit kegaduhan.
“kau ingin menjebak Ana??” tanya dosen pengawas. Chansung bingung mau menjawab apa.
“anio,, itu catatanku yang ketinggalan kemaren, Pak” ucap Ana tiba-tiba. Taeyeon dan Eunhyuk langsung menatap Ana dengan penuh ketidakpercayaan.
“benarkah ini milikmu Ana??” tanya dosen pengawas.
“ye” jwb Ana singkat.
“benarkah Chansung, ini milik Ana?”
“y,,ye,,ee” jwb Chansung salah tingkah. Ana tersenyum.
--------------------
Waktu ujianpun habis. Ana cs keluar menuju kantin.
“Ana ceritakan padaku kejadian tadi” suruh Taeyeon.
“apa benar itu milikmu Ana” tanya Eunhyuk.
“tentu saja bukan”
kemudian Ana menceritakan semuanya kejadian tadi, dari Chansung yang kemaren sore meletakkan contekan kelacinya.
“aigoo.. bener-bener jahat tuh si Chansung” ucap Taeyeon.
“terus knp kau mengaku itu milikmu, kalau kau tidak melakukan itu, berarti Chansung tidak bisa mengikuti ujian” tanya Eunhyuk.
“kejahatan tidak perlu dibalas dengan kejahatan,  pendendam itu bukan sifatku, tidak ada guna membalasnya,”
“ah,, Ana kau terlalu baik hati” puji Taeyeon. Eunhyuk hanya mengangguk mengiyakan.
Seminggu kemudian ujian akhir semester pun usai, Ana sudah tidak sabar menunggu hasil ujian keluar. Dan beberapa hari kemudian, hasil ujian pun keluar juga. Betapa bahagianya Ana karena, nilainya rata-rata A. dan itu berarti Ana tidak jadi di-DO.
-------------------------
Ana menatap kalender yang sudah menunjukkan bulan September. Dia menandai tanggal 17 dengan tanda love.
“ultah yang kelam” ucapnya.
“ibu, bapak, kakak-kakakku,,, aku sangat sangat kangen kalian” ucap Ana lagi sambil menahan airmatanya menetes.
“ingin sekali rasanya pulang ke Indonesia,, tapi kewajibanku blom selesai disini” tambah Ana, sekarang airmata Ana benar-beanar mengalir deras. Ana teringat tiap kali makan bersama dengan ayah ibunya. Tertawa bersama. Teringat ketika ia masih kecil dan merengek minta dibeliin televisi karena pengen televisi tetengganya. Teringat ketika ia dimarahin ibunya, karena bandel. Teringat ketika rebutan sepeda dengan kakaknya. Teringat dengan sahabatnya, yang kerap kali membuatnya sakit kepala. Teringat dengan tempat terakhir kali ia datangi bersama sahabatnya, sebelum ia pergi ke Seoul. Tetapi mereka  sudah lost contact. Teringat dengan kakaknya yang selalu meminjam uang dengannya. Teringat dengan orangtuanya yang susah payah bekerja demi dirinya.
“aku tidak akan mengecewakan kalian semua” kata Ana disela-sela tangisnya. Lama Ana menangis, Ana pun terlelap dalam tangisnya.

“eonnie.. aku kangen sekali denganmu” ucap Diyah, sahabat Ana sejak kecil.
“aku juga” mereka berpelukan, serasa perabad-abad baru bertemu kembali. Mereka bertemu ditempat biasa mereka nongkrong.
“kau jahat, kau tidak menghubungiku”
“mianhae, ponselku hilang, aku juga tidak hafal nomermu”
“ah gpp”
Mereka pun pergi jalan-jalan keliling kota Solo. Kota kelahiran Ana. Jalan-jalan ke-mall, photo di photobox langganannya. Makan es krim kesukaan mereka. Nonton bioskop. Seharian penuh mereka berdua habiskan untuk jalan-jalan.
Suara bel berbunyi. Membuat Ana terbangun dari mimpi indahnya. Ternyata ada kurir yang menyambangi kamar asramanya.
“gomawo” ucap Ana yang menerima sebucket mawar merah yang diterimanya dari seorang courir.
“siapa ya yang  mengirim” Ana memncari-cari secarik kertas.
“saengil chukkae Ana, Happy bornday :D, hope you health n happy everyday,,,All Rise Silver” Ana membaca tulisan dari secarik kertas itu.
“All Rise Silver ,,, siapa dia?” gumam Ana. Tiba-tiba ponsel Ana bergetar.
“yoboseyo,, hyukkie-ah,,,, ”
“kau ada waktu?”
“knp”
“aku dapat kupon makan direstorant,, sayang kalau dibiarkan,, aku jemput kamu jam 7”
Pembicaraan putus disitu, tanpa membiarkan Ana mengucapkan sesuatu.
“aish..!!!”

Jam 7.30, Ana dan Eunhyuk sudah sampai di restoran itu.
Mereka mendapatkan meja VIP.
“hyukki-ah,, dari mana kau mendapatkan kupon itu?” tanya Ana.
“eommaku yang memberiku kupon itu, dia pelanggan direstoran ini” jwb Eunhyuk asal.
Ana mengganguk mengerti. Pesanan makanan pun datang. Alunan musik klasik membahana.  Banyak pasangan yang berdansa. Ana melihatnya penuh kagum. Sangat menarik.
“ayo kita dansa”
Ana pun dengan malu-malu menerima ajakan Eunhyuk.
“kau suka bunganya?” tanya Eunhyuk yang membuat Ana mendongak menatap Eunhyuk.
“kau,,”
“ye,,, all rise silver itu,, nama pemberian kakakku” jwb Eunhyuk.
“bagus sekali bunganya, aku suka, gomawo hyukki-ah”
“hemmt….” Jwb Eunhyuk. Ana kembali menunduk.
“tataplah aku, aku ingin mengatakan sesuatu”
“ah.. katakan saja”
“would you be my girlfriend??”
Pertanyaa yang membuat Ana medongak menatap Eunhyuk penuh pertanyaan.
“hyukkie-ah”
“would you…” kata-kata Eunhyuk dipotong oleh Ana.
“tapi….” Ucap Ana ragu.
Eunhyuk menahan nafas menanti jwban Ana. Debaran jantung Eunhyuk terdengar jelas oleh Ana. Ana tersenyum.
“tapi,, ajari aku untuk mencintaimu” ucap Ana.
“jadi,, kamu,,”
Ana mengangguk. Merekapun berpelukan. Perasaan yang terbawa oleh alunan musik menambah hangat suasana malam itu.

^^END^^
Eonnie… saengil chukkae :D wish you all the best dah *chu*
Sehat sll disana yach…
Cepet pulaaaaaaaaaaaaaaang..!!!!
BOGOSHIPOOO  hiks hiks T___T

No comments:

Post a Comment